Kamis, 18 Oktober 2012

Perencanaan Biaya Pendidikan Anak

Perlukah? Gimana Caranya?
PENDAHULUAN
Sebuah pertanyaan : saya punya seorang anak berumur 2 tahun. Tentunya saya ingin sekali menyiapkan dana pendidikannya sedari sekarang. Karena kaget juga melihat tetangga dan saudara yang memasukkan anak mereka ke sekolah, ternyata biaya pendidikan sekarang ini mahal sekali. Jadi, saya ingin menyiapkan dananya dari jauh-jauh hari. Apakah perencanaan biaya pendidikan anak dari usia dini itu diperlukan, sebuah keharusan ataukah alternatif?

PERHATIAN ORANG TUA
Pendidikan dan biaya hidup adalah kata pertama yang kerap muncul di benak orang tua ketika anaknya lahir ke dunia. Suka tak suka, mau tidak mau, mereka akan membayangkan untuk menyiapkan kedua hal itu di kemudian hari. Dan bagi orang tua yang betul-betul menyadari pentingnya pendidikan, pasti akan memberikan perhatian besar pada persoalan yang satu ini. Hanya, meskipun tahu arti pentingnya pendidikan, tak banyak orang tua betul-betul serius menyiapkan dana pendidikan anak-anaknya. Banyak orang tua selama ini hanya memikirkan kerja dan kerja setiap hari tanpa berusaha menyisihkan uang. “Mungkin karena mereka berpikir pekerjaan mereka akan selalu awet sampai nanti anak-anaknya sekolah dan menyelesaikan pendidikannya, mereka tidak sadar bahwa segala risiko bisa saja terjadi,” ujar seorang perencana keuangan  pada suatu seminar pendidikan di Jakarta.


Menurutnya, memang, ada tiga kondisi yang selama ini kerap membuat para orang tua tidak mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anaknya. Tiga kondisi itu antara lain:
-          Orang tua merasa, bahwa kondisi keuangannya saat ini masih baik dan akan terus bertahan  sampai nanti ketika anak-anaknya masuk sekolah.
-          Orang tua merasa, bahwa biaya sekolah tidak akan naik
-          Orang tua merasa, bahwa selama kondisi fisik dan jiwanya masih sehat mereka akan selalu merasa mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, termasuk pendidikan
Ada tiga alasan utama yang mana orang tua harus menyiapkan dana pendidikan sedini mungkin, yaitu sekarang dan bukan nanti, yaitu:
-          Camkan di dalam benak, bahwa biaya pendidikan saat ini mahal dan akan naik terus
-          Kondisi ekonomi tidak selalu bagus
-          Fisik mereka sebagai orang tua tidak selalu sehat
“Hitung dari sekarang keuangan Anda, dan jangan pernah menunda-nunda untuk menyisihkan pendidikan dari hitungan-hitungan itu, karena Anda tidak akan pernah sadar akan apa yang akan terjadi kelak di kemudian hari”

PERHITUNGAN BIAYA PENDIDIKAN
Peningkatan biaya pendidikan seakan tak mengenal kata berhenti. Setiap 1-2 tahun, terlihat kenaikan biaya pendidikan. Jika Anda berencana memiliki anak dalam beberapa tahun ke depan, mulailah untuk menabung dan berinvestasi sedini mungkin, karena menurut Mohammad B. Teguh, Independent Financial Planner dari Quantum Magna Financial, inflasi biaya pendidikan bisa meningkat sekitar 18-20 persen per tahun. Artinya, jika mengandalkan tabungan  yang mengendap dengan jumlah seadanya, akan sulit untuk mengejarnya.
Dimulai dari kapan sebaiknya menabung untuk pendidikan anak? Teguh mengatakan sedini mungkin, mengingat harga biaya sekolah yang cenderung naik. Dari sana, Teguh membagi tips untuk Anda, yang berencana memiliki anak agar menyiapkan dana pendidikan, sebisa mungkin, dalam bentuk investasi. “Kalau tabungan, biasanya sekitar 3 persen saja per tahunnya, lalu inflasi sekitar 20 persen, tidak akan terkejar. Sebaiknya Anda mulai melakukan perencanaan keuangan dan investasi yang bunganya cukup besar,” jelas Teguh yang mengingatkan, pastikan Anda memiliki angka pasti yang ingin dikejar supaya bisa lebih fokus menabung. Jangan lupa untuk menghitung angka pasti itu sudah mencakup biaya masuk sekolah ditambah perkiraan inflasi dan investasi Anda disisihkan dari pendapatan bulanan sekitar 10-30 persen.
Ambil asumsi, Anda baru berencana menikah, akan lebih baik jika sudah memikirkan biaya pendidikan anak. “Kebanyakan calon pengantin hanya memikirkan biaya keuangan untuk hari pernikahan. Namun, yang lupa dilihat adalah usai pernikahan akan banyak kebutuhan bersama yang butuh pembiayaan, termasuk biaya sekolah anak. Misalkan, Anda akan menikah tahun depan, dalam 2 tahun ke depan akan ada anak yang lahir. Jika diperhitungkan, mungkin sekitar 6 tahun dari sekarang, si anak akan mulai masuk TK, lalu 3 tahun setelahnya, ia akan masuk SD, yang artinya, dalam waktu 15 tahun dari sekarang. Lalu lagi ia akan masuk SMP, dan seterusnya. Siapkan sejak dini biayanya, maka Anda tidak akan menyiapkan uang dalam jumlah besar mendadak,” jelas Teguh.
“Misal si anak ingin Anda sekolahkan di sebuah sekolah yang biaya masuknya sekitar Rp 20 juta, dan itu masih ada sekitar 5 tahun lagi, biaya tersebut harus dipikirkan sedari sekarang, supaya biaya tabungannya tidak berat menjelang harinya. Karena masih 5 tahun lagi, perlu diperhitungkan pula kenaikan harga yang akan terjadi selama 5 tahun itu. Untuk pendidikan, menurut perhitungan kami, terjadi kenaikan sekitar 18-20 persen per tahun. Jadi, kalau mau siapkan dana pendidikan dalam beberapa tahun ke muka, siapkan lebihan dana sekitar sekian persen tadi kalau mau aman. Lalu, dari angka tersebut, katakan 20 persen dari Rp 20 juta, dapat angka Rp 24 juta, pikirkan bagaimana mendapat angka tersebut dengan investasi setiap sebulannya. Lihat pula kemampuan kita dengan sekolah yang dituju. Jika gaji kita hanya, katakanlah, Rp 5 juta, sementara biaya sekolah per bulannya juga segitu, kita tidak akan sanggup, jadi, jangan lupa untuk menghitung segala pengeluaran yang dibutuhkan anak saat sekolah di sana,” papar Teguh.
Mengenai bagaimana mempersiapkan uang sekolah, berikut ini saran dari Safir Senduk, dikutip dari berita Kompas Edukasi, Yuk, Hitung Biaya Sekolah ala Safir Senduk!:
Ambil contoh, anak Anda tahun ini berumur 1 tahun. Rencananya, di usianya yang keenam nanti Anda akan memasukkannya ke Sekolah Dasar swasta “A”, yang biaya masuknya tahun ini sebesar Rp 15 juta. Nah, kira-kira, berapa besarnya biaya masuk SD “A” saat anak Anda berusia enam tahun?
-          Pertama, jadikan inflasi sebagai patokan Anda menghitungnya.
-          Jika inflasi mencapai 10 persen, berarti suatu barang yang tadinya seharga Rp 1 juta, setelah setahun harga barang tersebut mencapai Rp 1,1 juta
-          Nah, jika biaya masuk ke SD “A” tahun ini sebesar Rp 15 juta, dengan inflasi 10 % (persen), maka biaya masuk SD tersebut tahun depan adalah 16.500.000.
-          Caranya menghitung: 15.000.000 x 1,1 (10 %)  = 16.500.000 juta
-          Tahun berikutnya atau tahun kedua, langkah yang dilakukan juga begitu, yaitu 16.500.000 x 1,1 = Rp 18.150.000 juta
-          Begitulah seterusnya Anda menghitung hingga memeroleh angka pada tahun keenam. Yaitu, dengan mengalikan jumlah biaya di tahun yang terakhir dengan 10 persen atau 1,1 tahun.
TAHAPAN DANA PENDIDIKAN
Ada sejumlah tahapan dalam mempersiapkan dana pendidikan menurut Adler Haymans Manurung, praktisi keuangan:
-           Pertama, menentukan sekolah anak. Keluarga harus tahu dengan jelas pendidikan yang diingin-kan bagi sang anak dan disesuaikan dengan kemampuan anak. Keluarga tidak bisa memaksakan anak untuk bersekolah di sekolah yang standar nilainya jauh di atas kemampuan anak.
-          Kedua, menghitung seluruh biaya yang diperlukan untuk pendidikan anak-anak. Keluarga harus mengumpulkan informasi mengenai biaya yang dibutuhkan untuk pendidikan anak-anak. Biaya tersebut termasuk biaya sekolah, biaya pembangunan, biaya rekreasi, biaya buku-buku, serta biaya lain.
-          Ketiga, menentukan tingkat inflasi mulai sekarang sampai anak masuk sekolah bahkan ketika anak-anak menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Tingkat inflasi bisa diperhitungkan dengan menggunakan asumsi tingkat inflasi sekarang. Bila tingkat inflasi sekarang terlalu kecil, estimasi tingkat inflasinya harus dinaikkan. Bila tahun ini kita mempunyai inflasi 5 persen, keluarga sebaiknya menaikkan inflasi sekitar 6 persen sampai dengan 7 persen. Pemerintah sendiri mempunyai inflasi sesuai harapan, moderat, dan terjelek. Keluarga juga bisa bertanya kepada lembaga penelitian atau lembaga yang menerbitkan inflasi, seperti Badan Pusat Statistik atau pakar ekonomi, agar bisa mendapatkan angka inflasi yang valid dan dipercaya untuk melakukan estimasi ke masa mendatang.
-          Keempat, melakukan perhitungan terhadap tingkat bunga yang berlaku pada masa mendatang. Tingkat bunga yang diramalkan pada masa mendatang tersebut tidak terlepas dari tingkat inflasi yang diestimasikan. Tingkat bunga merupakan refleksi dari tingkat inflasi yang berlaku. Oleh karena itu, keluarga harus mendapatkan tingkat bunga riil yang dikehendaki pemerintah setiap tahunnya. Bila tingkat bunga riil yang dikehendaki pemerintah sekitar 1 persen sampai dengan 2 persen seperti sekarang ini, tingkat bunga yang berlaku merupakan hasil jumlah tingkat bunga riil dengan inflasi. Bila inflasi 7 persen, tingkat bunga yang berlaku sebesar 8 persen sampai dengan 9 persen.
-          Kelima, menentukan besaran tabungan yang dilakukan. Bila dana yang dibutuhkan telah ditentukan dan jumlah waktu anak untuk sampai sekolah tersebut, keluarga dapat menentukan jumlah tabungan setiap bulan. Misalnya, keluarga membutuhkan dana sebesar Rp 75 juta, dimana dana ini dibutuhkan lima tahun mendatang atau 60 bulan, maka dana yang harus di-sisihkan dari pendapatan keluarga setiap bulannya sebesar Rp 1,25 juta. Artinya, dana tabungan sebesar Rp 1,25 juta ini disimpan di bawah bantal, belum dikembangbiakkan melalui investasi. Bila keluarga melakukan investasi, dana yang disisihkan akan lebih kecil dan sangat baik bila lebih lama melakukan investasi.
JADI, BAGAIMANA MENURUT PENDAPAT ANDA?

Didit Purwono
Financial Advisor, PFC Certified

Jumat, 12 Oktober 2012

Perencanaan Keuangan untuk Masa Pensiun

Persiapan Keuangan Masa Pensiun, Kenapa Penting...?
Masa pensiun adalah tahapan yang cukup rawan bagi kondisi keuangan pekerja, pada masa pensiun gaji yang biasanya diterima pekerja tidak akan datang lagi. Seorang pekerja untuk dapat menikmati masa pensiun  dengan baik memerlukan perencanaan keuangan yang baik.  Masa bekerja adalah masa yang baik untuk mempersiapkan bekal keuangan yang akan digunakan pada masa pensiun. Bagaimanakah melakukan perencanaan keuangan untuk mengumpulkan bekal itu?
Orang tua kita  mempersiapkan kita untuk mampu mengarungi kehidupan dengan mendidik moral, melatih mental dan menyekolahkan untuk mendapatkan pengetahuan. Orang tua memberikan nasihat-nasihat yang sangat berguna bagi kehidupan dan juga menyekolahkan kita setinggi-tingginya yang bisa dibiayai oleh mereka. Demikian juga kita mempunyai tanggung jawab pada diri kita sendiri dan juga kepada keluarga yang dicintai, untuk bisa membiaya kehidupan semasa pensiun dan sekaligus menunaikan kewajiban orang tua kepada anak yang belum sempat ditunaikan pada saat kita memasuki masa pensiun. Untuk mempersiapkannya maka perencanaan keuangan keluarga semakin dirasakan penting untuk memenuhi kebutuhan keuangan masa pensiun seperti  membiayai pendidikan anak yang belum dewasa pada saat pensiun, atau sebagai pencegahan agar keuangan kita tidak tergantung anak-anak atau sanak keluarga.
Kalau meperhatikan siklus hidup manusia maka rentang masa 1-6 tahun adalah masa kanak-kanak. Usia 7-18 adalah masa sekolah dan bagi mereka yang beruntung meneruskan pendidikan di Perguruan tinggi sampai mendapatkan diploma, sarjana atau bahkan menamatkan studi pasca sarjana. Masa panjang yang dialami adalah  usia 25 sampai dengan 55 tahun, masa bekerja dan memperoleh penghasilan dan usia yang umum bagi masyarakat pekerja Indonesia pensiun, masa 55 tahun sampai dengan 75 tahun. Masa pensiun seseorang dapat berlangsung sampai dengan 20 tahun atau bahkan lebih.
Perhatikan siklus/fase kehidupan kita pada umumnya seperti gambar berikut ini. 


Dari rentang waktu tersebut diatas yang menjadi perhatian kita dalam membuat perencanaan keuangan untuk masa pensiun adalah masa bekerja dari usia 25 sampai dengan 55 tahun atau 30 tahun bekerja dan masa pensiun dari usia 55 sampai dengan usia 75 tahun atau 20 tahun masa pensiun. Untuk sebagian orang yang dikaruniai usia panjang dapat mencapai usia 80 tahun bahkan lebih, artinya masa pensiun bisa mencapai 25 tahun atau lebih. Setelah usia 55 tahun (masa pensiun), penghasilan menurun, padahal biaya hidup cenderung meningkat atau bertambah. Apakah kita sudah memikirkan bagaimana membiayai kehidupan sepanjang 20-25 tahun setelah pensiun? Caranya adalah seperti berikut ini....
Ingat bahwa masa produktif adalah masa bekerja, pada masa ini keuangan keluarga perlu dikelola dengan baik. Mengkonsumsi semua pendapatan adalah cara terbaik menghancurkan kenyamanan keuangan pada masa pensiun. Berbagai literatur menyarankan kegiatan menabung dan berinvestasi adalah cara terbaik untuk mempersiapkan keuangan masa pensiun. Berapakah besaran pendapatan yang harus ditabung dan dikonsumsi agar kita dapat memperoleh keamanan keuangan masa pensiun kita?
Besaran pendapatan yang harus ditabung atau di investasikan sangat bergantung kepada kebutuhan  masa pensiun yang akan datang.  Biasanya para perencana keuangan keluarga menyarankan 20-30% dari pendapatan tidak dikonsumsi pada masa aktif, dana ini dialokasikan untuk tabungan dan investasi. Berapa besaran ideal dana yang ditabung dan berapa besaran dana yang harus diinvestasikan?
Besaran Tabungan dan investasi yang diperlukan oleh seseorang adalah sangat beragam bergantung tingkatan pendapatan dan gaya hidup yang bersangkutan. Perlu diingat bahwa tabungan bukanlah sarana yang baik untuk mempersiapkan dana masa pensiun. Tabungan disarankan hanya untuk memenuhi kebutuhan dana darurat (emergency fund). Besaran yang umum disarankan adalah 6 bulan sampai dengan 12 bulan besaran konsumsi bulanan. Individu yang lebih konservatif mungkin perlu tabungan lebih besar lagi untuk memenuhi rasa amannya.

Perencanaan investasi untuk mendukung perencanaan keuangan masa pensiun lebih kompleks dari perencanaan tabungan. Unsur penting yang perlu diperhatikan adalah besaran dana yang diinvestasikan dan besaran hasil investasi. Penilaian dan pemilihan sarana investasi tidak akan dibahas secara terinci pada tulisan ini, mengingat banyak yang perlu dijelaskan. Berapakah besaran investasi yang diperlukan oleh seseorang untuk mencukupi kebutuhan hidup dimasa pensiun.

Misalkan pada saat pensiun kita memerlukan pendapatan bulanan Rp. 10 juta per bulan berapakah nilai investasi yang diperlukan?  Untuk mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 10 juta perbulan diperlukan dana investasi Rp. 1 milyar dengan asumsi tingkat hasil investasi 12% per tahun atau 1 % perbulan. Angka tersebut belum memperhitungkan tingkat inflasi tahunan, apabila tingkat inflasi tahunan 8% pertahun maka hasil investasi harus lebih tinggi yaitu 20% per tahun agar kita tetap mendapatkan imbal hasil Rp.10 juta per bulan. Apabila kita tidak  memperoleh kesempatan investasi yang lebih baik alias tingkat hasil investasi tetap 12% pertahun maka sekurang-kurangnya diperlukan dana investasi sebesar Rp. 2 milyar untuk mendapatkan imbal hasil RP. 10 juta.  Bagaimana kalau kita ingin mempertahankan tingkat kehidupan saat ini dengan penghasilan Rp. 20 juta per bulan maka dana investasi yang diperlukan bisa mencapai Rp. 4 milyar pertahun dengan asumsi tingkat hasil investasi 12% dan inflasi      8 % pertahun. Perhitungan-perhitungan diatas  sangat disederhanakan untuk mendapatkan perhitungan yang lebih akurat anda dapat menghubungi profesional perencana keuangan keluarga/financial advisor, sekaligus memperoleh nasihat bagaimana merencanakan keuangan yang baik untuk membiayai masa pensiun anda.

Anda dapat belajar kepada senior yang berhasil menikmati masa pensiunnya dengan baik. Pada kesempatan yang lain belajarlah juga dari para senior yang  mengalami  masa pensiun dengan penuh kesulitan. Pada umumnya pekerja pada perusahaan bonafid memperoleh banyak kemudahan atau berkecukupan pada masa dinasnya melupakan perencanaan keuangan masa pensiunnya. Atau mungkin para pekerja tersebut telah berusaha mempersiapkan masa pensiunnya namun perhitungan yang tidak cermat  menyebabkan perencanaan gagal dan lagi-lagi mengalami masa pensiun yang pahit. Janganlah masa pensiun anda menjadi taruhan segeralah buatlah rencana keuangan pensiun dengan baik, bila perlu mintakan bantuan profesional perencanaan keuangan atau certified financila planner untuk membuatkan perencanaan keuangan pensiun anda. Sedia payung sebelum hujan itulah kata bijak tetua kita.  Ingat masa pensiun bisa 10 (sepuluh tahun), 20 tahun atau bahkan lebih lama dari 20 tahun, karenanya waspadalah!
           
Kapan waktu yang baik untuk memulai pelaksanaan persiapan keuangan masa pensiun anda? Kalau saat ini anda mempunyai waktu sepuluh tahun menjelang pensiun maka anda sudah cukup terlambat melakukan persiapan keuangan pensiun namun apabila ditunda lebih lama lagi maka kesulitan keuangan dimasa pensiun akan semakin menjadi nyata. Waktu yang terbaik mungkin adalah 5 tahun yang lalu atau  10 tahun yang lalu atau bahkan mungkin lebih dari 10 tahun yang lalu. Prinsipnya persiapan keuangan masa pensiun adalah semakin cepat semakin bagus, ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus, tunggu apa lagi, hati-hati jangan terlena dengan kondisi nyaman saat ini lihatlah senior-senior anda yang tidak merencanakan keuangan pensiunnya secara memadai. 

Didit Purwono
Financial Advisor , PFC Certified

Minggu, 30 September 2012

Perencanaan Keuangan Keluarga

Kenapa Sangat Perlu?


Sudah lazim dan wajar sebagai manusia pasti menginginkan kehidupan yang baik, layak, bahagia dan sejahtera bersama keluarga dan kerabat di masa depan. Namun sebagai manusia pula kita tidak dapat mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, bahkan untuk 1 detik pun. Tak ada yang tahu jika hari ini kita masih dalam posisi memiliki banyak uang namun keesokan harinya kita jatuh sakit dan harus mengeluarkan biaya yang besar sehingga menghabiskan hampir semua uang yang kita miliki. Tak ada yang dapat menjamin kehidupan manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, manusia memerlukan adanya jaminan atau kepastian hidupnya di masa depan atau masa pensiunnya.Keputusan apapun yang kita lakukan, akan menentukan masa depan kita kelak. Tidak adanya jaminan hidup di masa pensiun membuat ketidakpastian hidup sehingga kita membutuhkan persiapan agar dapat hidup tenang. Persiapan dalam membangun kehidupan yang bahagia di masa pensiun bukan masalah yang mudah. Kebahagiaan dan kesejahteraan hidup bersama kerabat dan keluarga membutuhkan persiapan waktu yang tidak singkat, bukan hanya seminggu, sebulan atau setahun. Persiapan memerlukan waktu yang panjang dengan rencana dan usaha yang matang. Salah satu rencana yang harus dipersiapkan adalah rencana keuangan keluarga.


Skema Pengeluaran Keluarga



Di masa yang akan datang seiring dengan bertambahnya kebutuhan maka biaya yang harus dipersiapkan akan semakin banyak. Biaya pendidikan, biaya pensiun, biaya perlindungan atau asuransi dan biaya perjalanan ibadah adalah biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Apabila kita tidak bijaksana mengelola keuangan maka kita akan menemui kesulitan finansial kelak di masa depan. Membangun kebahagian bersama keluarga di masa depan tanpa adanya sebuah perencanaan keuangan di masa depan seperti membangun bangunan tanpa sebuah pondasi. Tidak adanya dasar dan pondasi dalam bangunan tersebut membuat bangunan tidak kokoh bahkan tidak dapat berdiri. Sama halnya dengan membangun kehidupan jika tidak adanya rencana maka tidak ada kepastian kehidupan kita akan bahagia sesuai yang diharapkan. Sebagai contoh apabila kita dalam posisi memiliki banyak uang jika tidak dapat menggunakan dengan bijaksana maka beberapa pengeluaran kemungkinan akan digunakan untuk hal-hal yang tidak perlu dan tidak bermanfaat. Begitu pula apabila kita dalam keadaan kurang mampu maka akan lebih sulit lagi menjamin kehidupan di masa depan. Hal tersebutlah yang mengharuskan kita memiliki perencanaan keuangan keluarga.
Perencanaan keuangan keluarga dapat membantu kita dalam mencapai tujuan perencanaan hidup yang lebih baik di masa depan. Dimana Anda dapat membiayai kebutuhan hidup keluarga Anda dengan santai dan dapat menikmati sisa hidup bersama-sama orang yang Anda cintai dengan bahagia dan sejahtera. Perencanaan keuangan keluarga juga dapat membebaskan Anda dari masalah keuangan dan membiasakan Anda hidup mandiri tanpa perlu bergantung pada orang lain. Buatlah perencanaan keuangan keluarga Anda sebagai jaminan hidup di masa depan. Jadilah perencana keuangan yang baik dan tentukan gaya hidup yang akan Anda pilih karena semua keputusan yang akan Anda ambil akan menentukan masa depan yang Anda temui.

Didit Purwono
Financial Advisor, PFC Certified


Kamis, 13 September 2012

Berapakah biaya hidup anda masa pensiun?

Halo semua...apa kabar...
Pada artikel sebelumnya telah dibahas cara hidup aman masa pensiun, kali ini akan dibahas berapakah biaya hidup yang dibutuhkan pada masa pensiun? Tentunya besaran biaya hidup masa pensiun berbeda untuk masing-masing orang. Tergantung pada keinginan atau kebutuhan masing-masing, gaya dan pola hidup. Nah.. berdasarkan kebutuhan, gaya dan pola hidup serta dengan mempertimbangkan  faktor seperti inflasi, maka kebutuhan biaya hidup seseorang pada masa pensiun dapat kita hitung.
Sebelum menghitung biaya hidup masa pensiun, terlebih dulu saya sajikan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran biaya hidup masa pensiun seperti berikut :
-Increasing life expectancy (meningkatnya harapan hidup)
-Protect post-retirement Lifestyle (Protect gaya hidup pasca pensiun)
-Protection for Spouse/Dependents (proteksi ketergantungan terhadap pasangan)
-Increasing Cost of Health (makin meningkatnya biaya kesehatan)
-Falling Interest Rate Scenario (Menurunnya suku bunga), terkait juga dengan berubahnya nilai mata uang.


Bagaimana menentukan biaya hidup dan dana yang dibutuhkan masa pensiun?
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan biaya hidup anda butuhkan saat ini
2. Tentukan pada usia berapa anda akan pensiun, sehingga bisa diketahui berapa tahun lagi anda akan pensiun.
3. Tentukan persentase(%) parameter inflasi misalnya 6%, dan persentase(%) biaya hidup masa pensiun dibandingkan biaya hidup saat ini, misalnya 75% atau 80%, karena saat pensiun biasanya mobilitas menurun dan kebutuhan sandang, transportasi cenderung menurun juga, tidak seperti masa masih bekerja. Sehingga bisa dihitung kebutuhan biaya hidup masa pensiun. Tentukan persentase(%) pengembangan dana saat pensiun. Selanjutnya bisa dihitung dana yang dibutuhkan pada saat pensiun, sehingga dengan dana tersebut bila dikembangkan, menghasilkan nilai pengembangan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masa pensiun.
4. Tentukan asumsi  persentase(%) hasil pengembangan tabungan/investasi yang dilakukan sejak saat ini s/d masa pensiun tiba, sehingga bisa dihitung berapa nilai uang yang mesti ditabung setiap bulan atau setiap tahunnya.

Contoh :
Bapak Indrayana, usia 30 tahun, berencana membuat perencanaan untuk dana pensiun di usia 55 tahun dengan data sebagai berikut :
-Biaya hidup per bulan saat ini Rp 6 juta
-Inflasi 6% dan hasil pengembangan 13%
-Biaya hidup saat pensiun diasumsikan 80% dari saat sekarang
-Diinginkan biaya hidup selama 25 tahun sejak pensiun, jadi s/d usia 85 tahun

Hasil Perhitungannya sbb:

Indrayana
Usia Jumlah tahun
Tgl lahir / usia           30
Usia pensiun
55 25
Estimasi hidup
80 25
Tahun sekarang  2012
     per tahun
Biaya hidup Total (exclude investment)                 72,000,000
Biaya yang tidak ada lagi saat pensiun                 12,000,000
ESTIMASI BIAYA HIDUP SAAT PENSIUN FINAL                 60,000,000
Gaya hidup pensiun 80.0%                 48,000,000
Inflasi 6.0%
Biaya hidup pensiun per tahun 206,009,795

Return utk capital masa pensiun 13.0%
Real return 6.6%
Capital yang harus disediakan saat anda mulai pensiun 2,653,301,071
supaya cukup utk menghidupi anda 
Dikurangi harta yang tersedia waktu pensiun:
- Harta yang sudah ada saat ini
  Perkembangan harta tsb 13.0%



Kekurangan capital yang harus disediakan           2,653,301,071
Berapa yang harus ditabung per bulan mulai sekarang?                   1,257,369
Oleh Didit Purwono
Financial Advisor, PFC Certified





Rabu, 12 September 2012

Cara Hidup Aman Masa Pensiun

Tahukah Anda, apa umumnya yang terjadi pada masa usia pensiun? Umumnya usia pensiun sekitar 55-60 tahun, saat itu juga yang terjadi adalah penghasilan menurun, kondisi phisik ikut menurun padahal biaya dan kebutuhan hidup harus tetap ada(siap siaga), boleh jadi biaya hidup justru meningkat. Apa yang harus kita lakukan dalam menyongsong kondisi tersebut? Artinya dana pensiun harus siap sedia.
Usia produktif justru usia terbaik untuk menyiapkan dana pensiun.
Barangkali, mereka yang berusia 20 sampai 30 -an tahun tidak pernah memikirkan untuk mempersiapkan masa pensiun mereka dengan baik. Mereka beranggapan, pensiun adalah urusan orang-orang usia 45-60 tahun. Apalagi, jika mereka adalah pegawai negeri sipil, yang notabene mendapat pensiun dari negara.
Padahal, usia 20-30-an tahun merupakan saat paling tepat mempersiapkan masa pensiun karena berada pada masa keemasan dalam karier, tanggungan hidup masih sedikit, badan masih sehat, sehingga bisa menabung sedikit demi sedikit untuk mempersiapkan ”House of Wealth”. Berikut strategi dan langkah-langkah menyiapkan dana pensiun, seperti disampaikan seorang  Financial Planner .

1 Tetapkan Tujuan dan Impian
Persiapan paling pertama menghadapi masa pensiun adalah ”knowing yourself .” Apa impian Anda, apakah membangun bisnis sendiri, dan sebagainya? Bayangkan impian itu baik-baik, sehingga jelas tergambar dalam benak Anda. Yakini bahwa ”it will come true .” Impian yang diyakini dengan benar-benar akan memotivasi kita untuk mencapainya.
2 Kenali Karakteristik Diri
Langkah berikutnya adalah mengenali karakteristik diri sendiri. Ada beberapa kategori dasar investor, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
  • Tipe konservatif adalah investor yang tidak ingin kehilangan uang pokoknya sama sekali. Untuk itu, ia bersedia “berkorban” untuk mendapatkan
  • return
  • (hasil) yang kecil sekali asal dananya aman. Jenis investasi yang cocok untuk investor konservatif juga sangat terbatas, misalnya, tabungan dan deposito.
  • Tipe moderat bersedia mengambil sedikit risiko asal mendapatkan
  • return
  • yang lumayan pada jangka waktu menengah. Jenis investasi yang ditawarkan bisa lebih beragam. Selain tabungan dan deposito, alternatif lain seperti emas, tanah dan properti serta reksadana pasar uang serta reksadana pendapatan tetap bisa dijadikan pilihan.
  • Tipe agresif yaitu investor yang berani mengambil risiko. Dalam arti bersedia kehilangan sejumlah pokok modal asal mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang relatif panjang. Pilihan investasinya sangat bervariasi. Selain jenis-jenis instrumen keuangan di atas, bisa ditambah reksadana campuran serta saham dan produk-produk keuangan lainnya.
Intinya, low risk low return , high risk high return . Bila Anda hanya bersedia mengambil sedikit risiko, maka hasil yang didapat juga sedikit. Namun, bila mengambil risiko lebih banyak, hasil yang didapat juga tentunya akan lebih banyak.
3 Perluas Pengetahuan
Ada banyak sekali instrumen keuangan yang bisa dijadikan kendaraan untuk mencapai tujuan keuangan, termasuk menikmati masa pensiun dengan aman dan sejahtera. Namun, sama sekali tidak dianjurkan mengambil risiko tanpa tahu konsekuensinya, bahkan bila Anda investor tipe agresif sekalipun.
Artinya, bila Anda ingin mengambil investasi, Anda wajib tahu persis seluk beluknya, risiko dan faktor yang memengaruhinya. Tujuannya, agar Anda bisa mengatur dan meminimalkan risiko tapi tetap mendapatkan return  maksimal.
Jadi, banyak-banyaklah bertanya, membaca, atau menggunakan jasa konsultan keuangan . Mereka akan memberikan analisa obyektif dan berdiri untuk kepentingan Anda dalam memberikan advis masalah keuangan.
4 Disiplin & Awas Terhadap Berbagai Perubahan
Segala sesuatu yang dikerjakan dengan disiplin pasti akan membuahkan hasil memuaskan. Begitu juga berinvestasi secara rutin untuk menyiapkan dana pensiun. Bila tidak disiplin, meski rinci, hasilnya tidak akan maksimal.
Anda juga harus senantiasa mereview  kembali perencanaan pensiun Anda secara berkala, karena hidup seseorang tidaklah stagnan. Akan ada banyak perubahan, baik perubahan penghasilan atau perubahan pengeluaran. Contohnya, kelahiran anak atau perubahan tujuan keuangan. Konsultasikan perubahan-perubahan tersebut kepada perencana keuangan Anda.
5 Membangun Networking
Jejaring yang kuat merupakan salah satu faktor suksesnya sebuah usaha atau pekerjaan. Masa pensiun bisa menjadi momok bagi yang belum siap. Namun, bagi mereka yang berhasil membangun jejaring yang solid semasa bekerja, hidup tetap menggairahkan bahkan menguntungkan secara finansial.
6 Memahami Inflasi
Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar. Penyebabnya bisa karena konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, dan ketidaklancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinyu. Sebagai ilustrasi, tahun 2010, dengan uang Rp 50 ribu kita bisa membeli 1 ekor ayam kampung. Tapi, di tahun 2011, seekor ayam kampung yang sama tidak bisa lagi dibeli dengan harga Rp 50 ribu, tetapi naik menjadi Rp 55 ribu. Inflasi sangat memengaruhi persiapan tabungan untuk dana pensiun. Oleh karena itu, sangat penting mencari instrumen keuangan menabung yang mempunyai return  melebihi inflasi. Misalkan, reksadana, properti, atau emas.
Jika merasa kurang memahami(familiar) mengenai intrumen keuangan untuk menabung, maka bisa minta bantuan Financial Planner atau Advisor sebagai sarana berkonsultasi. Harapannya adalah dengan bantuan atau rekomendasi dari Financial Advisor ini, maka investasi yang anda lakukan akan lebih terarah, terukur dan tepat sasaran sesuai dengan harapan serta tujuan anda berinvestasi.
Pilah-pilih Produk
Setelah mengetahui prinsip dan strategi perencanaan pensiun, saatnya Anda mengetahui produk-produk persiapan pensiun yang berada di pasaran selain menabung.
Ilustrasi Kasus
Andi (30) mempunyai gaji bulanan sebesar Rp 12 juta. Setelah dikurangi biaya bulanan sebesar Rp 7 juta, tersisa Rp 5 juta. Rp 2.5 juta digunakan untuk menabung masa depan anak-anaknya setiap bulan. Berarti, setiap bulan, Rahma bisa menyisihkan uang sebesar Rp 2.5 juta untuk tabungan persiapan pensiun.
Setelah berkonsultasi dengan Perencana Keuangan, Rahma menginvestasikan (menabung) uangnya sebesar Rp 2.5 juta per bulan ke dalam Unit Link (Pru-Link produk unggulan dari Prudential). Karena Andi berencana pensiun di usia 55 tahun, maka ia berencana menabung setiap bulannya selama 15 tahun. Diasumsikan, return pru-Link tetap, dan diasumsikan Andi selalu menabung setiap bulan, maka pada usia 55 tahun, Andi mempunyai dana pensiun sebesar kurang lebih Rp 2,6 milyar.
Manfaat memilih dana pensiun sendiri dengan PruLink ini adalah, apabila di suatu masa, Andi tidak bisa menabung untuk pensiun, maka hal ini tidak menjadi masalah. Menabungnya bisa libur dulu sementara, sampai kondisi ke­uangan­nya kembali memungkinkan.
Bagi anda yang mempunyai budget terbatas, tentunya alokasi dana untuk masa pensiun disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dalam mengalokasikan dananya. Hal yang terpenting adalah kita mesti bersikap bijaksana dalam membuat keputusan dan strategi untuk masa pensiun, selagi kita masih sehat dan berpenghasilan, segeralah memutuskannya.

Didit Purwono
Financial Advisor ,PFC Certified

Jumat, 06 Juli 2012

Gimana sih cara review Financial Planning???


Gimana dan buat apa kita review Fianancial Planning?
Review itu ngapain aja sih??jadi gini, kalau kita udah decide untuk bikin financial planning sendiri atau menggunakan jasa finplanner pasti kita akan memiliki blue print finplanning keuangan kita. Dari bagaimana cara memulai menyusun keuangan yg rapi,apa yang harus dilakukan secara rutin, berapa yang harus disisihkan setiap bulannya untuk tujuan a,b,c,d,e dan lain sebagainya. Setelah bikin perencanaan keuangan itu seharusnya langsung diimplementasikan toh…SEHARUSNYAA..tapi kalau kalian bandel pasti ada yang bolong2. Awalnya doank semangat 45 ga taunya setelah liat barang2 lucu di mall, gadget keluaran terbaru, semua plan yang direncanakan buyaarrrr…NAHH itu gunanya review, jadi kalian atau finplanner kalian (cocok buat yg bandel :p) dapat melihat seberapa melenceng semua yang sudah direncanakan. Whats done and whats undone (dana darurat udah ngumpulin belum?investasi udah jalan?asuransi udah dibeli?udah lunasin hutang?). Kalau melenceng atau ga ngerjain sama sekali,ask yourself apa alasannya?buka lagi dreams book kalian, dan liat apa semua mimpi itu pengen tercapai??kalau pengen tercapai kerjain donkk finplanningnya :p heheh…
Gw bisa ngeliat kesungguhan client untuk menuju kesehatan financial ya dilihat dari setiap kali review. Alhamdulillah majority melaksanakan apa yang sudah direncanakan *FP nya terharu ga sia2 ga tidur buat ngerjain plannya* hihii lebay deh ! Nah dari review selain bisa ngeliat apa saja yang sudah dan belum dikerjakan, juga dapat ngebandingin rasio kesehatan keuangan kita sebelum  dan setelah financial  planning. Baca deh di blog ini ttg Sehatkah keuanganku?? untuk lebih jelasnya. Kalau rasio kita tambah sehat, berarti kita sudah mulai menjalankannya dengan benar.
Dengan adanya review kita juga bisa ngeliat perkembangan investasi2 yang sudah dimiliki. Jujur gw paling seneng, kalau lagi review client terus kasih liat perkembangan aset dari pertama kali mulai finplanning sampe pada saat review (dpt dilakukan setiap 3 bulan atau 6 bulan). Dengan review, kita juga bisa memantau naik turunnya reksadana. Check unit holding pada saat beli,kalikan saja dengan harga per hari kalian review. Disitu ketauan deh naik turunnya .
Step untuk review :
1. List down semua yang sudah kalian rencanakan e.g. 6 months dari sekarang DD yg harus terkumpul Rp.xxx,- , investasi setiap bulan di produk A Rp.xxx, di produk B Rp.xxx, dll.
2. Di bagian kanan list tadi, kasih kolom Done/Undone, sebelahnya buat kolom lagi kalau belum, alasannya apa. Buka kembali dreams book atau khayalin aja lagi semua yang ingin kalian capai. Gimana mau ngirim anak ke luar negri kalau investasi nya aja ga jalan2, sedangkan kenaikan harganya naik terus.
3. Tulis semua investasi yang sudah kalian punya, kalau perlu ada tanggal pembelian atau  kalau punya investasi, berapa unit yang sudah kita punya atau harga awal pada saat kita beli. Bandingkan dengan harga dihari kalian review.
4. Check cashflow yang sudah direncanakan. Apakah sesuai dengan plan atau tidak?? . Di plan untuk entertainment di patok 500rb, ga taunya sampai Rp.1.000.000,- , investasi yang seharusnya 600rb perbulan ternyata 200rb aja ngga sampai..NAH LOH!setelah tau whats wrong cari solusi. Misalnya supaya investasinya ga bolong2, ya pake aja sistem auto debet yg langsung di deduct dari rekening or kalau mau sistem tradisional, pisahkan aja dana – dananya menggunakan sistem amplop dsb.
5. Check net worth (kekayaan bersih) bertambah apa tidak. Kekayaan bersih itu adalah jumlah aset kita (aset lancar,aset investasi, dan aset guna) dikurangin dengan total hutang kita.  Kalau kekayaan bersih kita bertambah banyak berarti bagus artinya aset kita naik, dan akan lebih bagus lagi kalau hutang kita ikut berkurang  juga jadi net worthnya tambah naik.
Trust me kalau kalian sudah mulai membiasakan diri dengan keuangan yang rapi dan juga kebiasaan berinvestasi, pasti seneng dan ada perasaan puas pada saat review ngeliat kenaikan – kenaikan aset yang dimiliki :) . Bandingin aja kalau tu duit cuma habis untuk beli sesuatu yang ga kita butuhkan, pasti aset kita ga akan pernah nambah atau malah tidak ada sama sekali.
Semua orang bisa merencanakan, tapi belum tentu semua orang bisa melaksanakan. Which category are you?YOU DECIDE :)
Oleh Didit purwono
Financial Advisor Certified