Tahukah Anda, apa umumnya yang terjadi pada masa usia pensiun? Umumnya usia pensiun sekitar 55-60 tahun, saat itu juga yang terjadi adalah penghasilan menurun, kondisi phisik ikut menurun padahal biaya dan kebutuhan hidup harus tetap ada(siap siaga), boleh jadi biaya hidup justru meningkat. Apa yang harus kita lakukan dalam menyongsong kondisi tersebut? Artinya dana pensiun harus siap sedia.
Usia produktif justru usia terbaik untuk menyiapkan dana pensiun.
Barangkali, mereka yang berusia 20 sampai 30 -an tahun tidak pernah memikirkan untuk mempersiapkan masa pensiun mereka dengan baik. Mereka beranggapan, pensiun adalah urusan orang-orang usia 45-60 tahun. Apalagi, jika mereka adalah pegawai negeri sipil, yang notabene mendapat pensiun dari negara.
Padahal, usia 20-30-an tahun merupakan saat paling tepat mempersiapkan masa pensiun karena berada pada masa keemasan dalam karier, tanggungan hidup masih sedikit, badan masih sehat, sehingga bisa menabung sedikit demi sedikit untuk mempersiapkan ”House of Wealth”. Berikut strategi dan langkah-langkah menyiapkan dana pensiun, seperti disampaikan
seorang Financial Planner .
1 Tetapkan Tujuan dan Impian
Persiapan paling pertama menghadapi masa pensiun adalah ”
knowing yourself .” Apa impian Anda, apakah membangun bisnis sendiri, dan sebagainya? Bayangkan impian itu baik-baik, sehingga jelas tergambar dalam benak Anda. Yakini bahwa ”
it will come true .” Impian yang diyakini dengan benar-benar akan memotivasi kita untuk mencapainya.
2 Kenali Karakteristik Diri
Langkah berikutnya adalah mengenali karakteristik diri sendiri. Ada beberapa kategori dasar investor, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
- Tipe konservatif adalah investor yang tidak ingin kehilangan uang pokoknya sama sekali. Untuk itu, ia bersedia “berkorban” untuk mendapatkan
- return
- (hasil) yang kecil sekali asal dananya aman. Jenis investasi yang cocok untuk investor konservatif juga sangat terbatas, misalnya, tabungan dan deposito.
- Tipe moderat bersedia mengambil sedikit risiko asal mendapatkan
- return
- yang lumayan pada jangka waktu menengah. Jenis investasi yang ditawarkan bisa lebih beragam. Selain tabungan dan deposito, alternatif lain seperti emas, tanah dan properti serta reksadana pasar uang serta reksadana pendapatan tetap bisa dijadikan pilihan.
- Tipe agresif yaitu investor yang berani mengambil risiko. Dalam arti bersedia kehilangan sejumlah pokok modal asal mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang relatif panjang. Pilihan investasinya sangat bervariasi. Selain jenis-jenis instrumen keuangan di atas, bisa ditambah reksadana campuran serta saham dan produk-produk keuangan lainnya.
Intinya,
low risk low return ,
high risk high return . Bila Anda hanya bersedia mengambil sedikit risiko, maka hasil yang didapat juga sedikit. Namun, bila mengambil risiko lebih banyak, hasil yang didapat juga tentunya akan lebih banyak.
3 Perluas Pengetahuan
Ada banyak sekali instrumen keuangan yang bisa dijadikan kendaraan untuk mencapai tujuan keuangan, termasuk menikmati masa pensiun dengan aman dan sejahtera. Namun, sama sekali tidak dianjurkan mengambil risiko tanpa tahu konsekuensinya, bahkan bila Anda investor tipe agresif sekalipun.
Artinya, bila Anda ingin mengambil investasi, Anda wajib tahu persis seluk beluknya, risiko dan faktor yang memengaruhinya. Tujuannya, agar Anda bisa mengatur dan meminimalkan risiko tapi tetap mendapatkan
return maksimal.
Jadi, banyak-banyaklah bertanya, membaca, atau menggunakan jasa konsultan keuangan . Mereka akan memberikan analisa obyektif dan berdiri untuk kepentingan Anda dalam memberikan advis masalah keuangan.
4 Disiplin & Awas Terhadap Berbagai Perubahan
Segala sesuatu yang dikerjakan dengan disiplin pasti akan membuahkan hasil memuaskan. Begitu juga berinvestasi secara rutin untuk menyiapkan dana pensiun. Bila tidak disiplin, meski rinci, hasilnya tidak akan maksimal.
Anda juga harus senantiasa me
review kembali perencanaan pensiun Anda secara berkala, karena hidup seseorang tidaklah stagnan. Akan ada banyak perubahan, baik perubahan penghasilan atau perubahan pengeluaran. Contohnya, kelahiran anak atau perubahan tujuan keuangan. Konsultasikan perubahan-perubahan tersebut kepada perencana keuangan Anda.
5 Membangun Networking
Jejaring yang kuat merupakan salah satu faktor suksesnya sebuah usaha atau pekerjaan. Masa pensiun bisa menjadi momok bagi yang belum siap. Namun, bagi mereka yang berhasil membangun jejaring yang solid semasa bekerja, hidup tetap menggairahkan bahkan menguntungkan secara finansial.
6 Memahami Inflasi
Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar. Penyebabnya bisa karena konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, dan ketidaklancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinyu. Sebagai ilustrasi, tahun 2010, dengan uang Rp 50 ribu kita bisa membeli 1 ekor ayam kampung. Tapi, di tahun 2011, seekor ayam kampung yang sama tidak bisa lagi dibeli dengan harga Rp 50 ribu, tetapi naik menjadi Rp 55 ribu. Inflasi sangat memengaruhi persiapan tabungan untuk dana pensiun. Oleh karena itu, sangat penting mencari instrumen keuangan menabung yang mempunyai
return melebihi inflasi. Misalkan, reksadana, properti, atau emas.
Jika merasa kurang memahami(familiar) mengenai intrumen keuangan untuk menabung, maka bisa minta bantuan
Financial Planner atau Advisor sebagai sarana berkonsultasi. Harapannya adalah dengan bantuan atau rekomendasi dari Financial Advisor ini, maka investasi yang anda lakukan akan lebih terarah, terukur dan tepat sasaran sesuai dengan harapan serta tujuan anda berinvestasi.
Pilah-pilih Produk
Setelah mengetahui prinsip dan strategi perencanaan pensiun, saatnya Anda mengetahui produk-produk persiapan pensiun yang berada di pasaran selain menabung.
Ilustrasi Kasus
Andi (30) mempunyai gaji bulanan sebesar Rp 12 juta. Setelah dikurangi biaya bulanan sebesar Rp 7 juta, tersisa Rp 5 juta. Rp 2.5 juta digunakan untuk menabung masa depan anak-anaknya setiap bulan. Berarti, setiap bulan, Rahma bisa menyisihkan uang sebesar Rp 2.5 juta untuk tabungan persiapan pensiun.
Setelah berkonsultasi dengan Perencana Keuangan, Rahma menginvestasikan (menabung) uangnya sebesar Rp 2.5 juta per bulan ke dalam Unit Link (Pru-
Link produk unggulan dari Prudential). Karena Andi berencana pensiun di usia 55 tahun, maka ia berencana menabung setiap bulannya selama 15 tahun. Diasumsikan, return pru-Link tetap, dan diasumsikan Andi selalu menabung setiap bulan, maka pada usia 55 tahun, Andi mempunyai dana pensiun sebesar kurang lebih Rp 2,6 milyar.
Manfaat memilih dana pensiun sendiri dengan PruLink ini adalah, apabila di suatu masa, Andi tidak bisa menabung untuk pensiun, maka hal ini tidak menjadi masalah. Menabungnya bisa libur dulu sementara, sampai kondisi keuangannya kembali memungkinkan.
Bagi anda yang mempunyai budget terbatas, tentunya alokasi dana untuk masa pensiun disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dalam mengalokasikan dananya. Hal yang terpenting adalah kita mesti bersikap bijaksana dalam membuat keputusan dan strategi untuk masa pensiun, selagi kita masih sehat dan berpenghasilan, segeralah memutuskannya.
Didit Purwono
Financial Advisor ,PFC Certified